Achmad Khalifatulard Raih Juara 1 Nasional Pidato PAI di Jakarta
SULTENG.NEWS -- Siswa dari SD Integral Rahmatullah Tolitoli berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Pidato Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SD pada ajang Grand Final Olimpiade Pendidikan Agama Islam & Semarak Lomba PAI 2025. Peserta didik SD Integral Rahmatullah Tolitoli ini tampil sebagai yang terbaik di antara finalis dari berbagai provinsi di Indonesia. Rabu, (3/11/2025)
Ajang kompetisi Pendidikan Agama Islam (PAI) di tingkat nasional terus menjadi ruang strategi dalam mengembangkan kecakapan akademik, karakter, dan kemampuan komunikasi peserta didik dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap tahun, siswa-siswa terbaik dari seluruh provinsi dipertemukan dalam satu panggung untuk menunjukkan kompetensi, kecakapan berbahasa, serta ketajaman menyampaikan pesan keagamaan.
Dalam konteks tersebut, pencapaian siswa Tolitoli pada tahun 2025 menjadi salah satu peristiwa yang menarik perhatian publik, terutama melalui keberhasilan peserta didik SD Integral Rahmatullah Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Tolitoli yang menorehkan prestasi nasional. Pencapaian ini menghadirkan kebanggaan bagi daerah, sekolah, dan keluarga, sekaligus mempertegas kualitas pendidikan Islam di kawasan pesisir Sulawesi Tengah tersebut.
Achmad Khalifatulard, siswa SD Integral Rahmatullah Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Tolitoli, berhasil meraih Juara 1 Lomba Pidato Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SD pada Grand Final Olimpiade Pendidikan Agama Islam & Semarak Lomba PAI 2025. Kegiatan tingkat nasional ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI.
Grand final berlangsung pada 30 November hingga 3 Desember 2025 di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta, dan diikuti oleh peserta terbaik dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Dalam ajang tersebut, Achmad tampil sebagai peserta dengan performa paling unggul berdasarkan penilaian dewan juri.
Sebagai pemenang utama, Achmad Khalifatulard membawa pulang piala dan hadiah uang sebesar Rp5.000.000. Keberhasilan ini menjadi salah satu pencapaian penting bagi sekolah dan masyarakat Tolitoli karena menunjukkan bahwa peserta didik dari daerah tersebut mampu bersaing secara setara di tingkat nasional.
Ketua panitia pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa kompetisi ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam sekaligus memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan kemampuan dan kompetensi mereka. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa ajang ini tidak hanya menilai kemampuan retorika, tetapi juga kedalaman pemahaman materi PAI dan tanggung jawab moral dalam menyampaikan pesan dakwah.
Penampilan Achmad di panggung nasional mendapat apresiasi kuat dari dewan juri karena pembawaannya yang percaya diri, penguasaan materi yang matang, serta kemampuan menyampaikan pesan dakwah secara runtut dan menyentuh. Ketegasan dan penghayatan yang disampaikan selama pidato menjadi indikator utama yang mengantarkan Achmad meraih posisi terbaik. Prestasi ini mencerminkan keberhasilan pelatihan di tingkat sekolah serta dukungan sistem pendidikan yang terstruktur dalam lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Tolitoli.
Kebanggaan atas pencapaian tersebut turut dirasakan oleh Bupati Tolitoli, H. Amran H. Yahya. Beliau memberikan apresiasi kepada Achmad Khalifatulard yang berhasil meraih juara pertama di tingkat nasional, bersaing dengan peserta dari seluruh provinsi. Tanggapan nasional tersebut menggambarkan kebanggaan daerah yang begitu besar, mengingat prestasi tersebut membawa nama Tolitoli ke kancah pendidikan khususnya dalam kategori pidato PAI tingkat sekolah dasar.
Dari pihak sekolah, Waka Kesiswaan dan sekaligus pembina Achmad, Asia, SH, memberikan apresiasi penuh atas pencapaian muridnya. Ia menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan bentuk nyata dari kerja keras, ketekunan, dan komitmen Achmad selama proses pelatihan. Asia, SH menegaskan bahwa sekolah sangat bangga terhadap prestasi Achmad yang dianggap memberi teladan bagi peserta didik lainnya untuk terus berprestasi.
Dukungan dari keluarga juga dianggap berperan penting. Orang tua Achmad, Moh. Sabran dan Sayanti Sabran H. Bintang, disebut sebagai sosok yang konsisten mendampingi serta memberikan motivasi sejak proses persiapan hingga ajang final di Jakarta. Prestasi yang ditorehkan Achmad dinilai sebagai bukti nyata bahwa pelajar dari Tolitoli memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat nasional.
Keberhasilan tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya agar terus meningkatkan kapasitas diri, percaya pada kemampuan masing-masing, dan berani membawa nama daerah di berbagai kompetisi pendidikan. Selain itu, pencapaian ini mencerminkan bahwa kualitas pendidikan Islam di daerah tidak hanya berkembang, tetapi sudah mampu menghasilkan peserta didik dengan kompetensi komunikasi, retorika, dan penguasaan materi yang menonjol.
Ajang FAIR 2025 yang menjadi panggung bagi prestasi ini merupakan salah satu kompetisi resmi Kementerian Agama RI yang setiap tahun menjadi indikator kualitas proses pembelajaran PAI di sekolah seluruh Indonesia. Keikutsertaan Achmad dalam kompetisi tersebut, hingga meraih juara pertama, menunjukkan adanya sinergi antara sekolah, keluarga, dan lembaga pendidikan dalam membina peserta didik untuk berprestasi.
Pencapaian Achmad Khalifatulard tidak hanya memperkaya daftar prestasi daerah, tetapi juga memperkuat semangat kompetisi positif di lingkungan pendidikan Islam nasional. Kemenangan ini menjadi momentum bagi sekolah dan masyarakat Tolitoli untuk terus mendukung anak-anak yang berpotensi dalam mencapai keberhasilan di berbagai bidang akademik maupun non-akademik.
Semoga prestasi ini menjadi langkah awal menuju pencapaian-pencapaian berikutnya bagi peserta didik Tolitoli serta menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda di seluruh Indonesia.
SUAIB, penulis dan guru di Hidayatullah Palu serta selaku freelance jurnalisme sulteng.news

