Muswil Hidayatullah Sulteng Jadi Momentum Peneguhan Amanah dan Nilai Perjuangan
Ustad Dr. Gofar Hadi, M.Pd.I. Memberi sambutan & Membuka Muswil(Foto.Husain.Sulteng.news).SULTENG.NEWS -- Hidayatullah Sulawesi Tengah kembali menyelenggarakan Musyawarah Wilayah sebagai agenda strategis kelembagaan yang menjadi ruang evaluasi, perencanaan, dan konsolidasi organisasi. Forum ini tidak hanya berfungsi sebagai mekanisme pengambilan keputusan, tetapi juga menjadi wahana pembinaan nilai, penguatan visi, dan penegasan kembali arah perjuangan dakwah. Palu. Sabtu, (06/12/25).
Dalam konteks organisasi berbasis kaderisasi, musyawarah dipahami sebagai bagian integral dari budaya keilmuan dan tradisi kolektif yang menguatkan kualitas kepemimpinan. Karena itu, penyelenggaraan Muswil tahun ini menjadi momentum penting bagi seluruh struktur kepengurusan Hidayatullah se-Sulawesi Tengah untuk memantapkan langkah dan meneguhkan komitmen keberlanjutan dakwah.
Hidayatullah Sulawesi Tengah menggelar Musyawarah Wilayah pada 6 Desember 2025 di Aula Hidayatullah Palu dengan dihadiri pengurus DPD, DPC, hingga Ranting dari berbagai daerah. Kehadiran para peserta mencerminkan soliditas jaringan kelembagaan sekaligus menegaskan urgensi konsolidasi internal dalam menghadapi agenda dakwah dan pembangunan organisasi di masa mendatang.
Muswil ini dirancang untuk memperjelas arah gerak perjuangan serta merumuskan prioritas strategis yang relevan dengan kebutuhan umat dan dinamika lokal. Dalam sambutan pembuka, Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Tengah, Ustad Mahmud Iqbal, menekankan pentingnya menjaga prasangka baik kepada Allah SWT dalam setiap proses perjuangan.
Ia mengingatkan bahwa amanah dalam organisasi bukan hanya posisi struktural, tetapi tanggung jawab yang melekat pada misi dakwah. Menurutnya, pemahaman terhadap amanah sangat menentukan kualitas kontribusi seseorang dalam menjalankan peran kelembagaan. Pada kesempatan tersebut, beliau juga menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi sebagai salah satu pilar kekuatan organisasi.
Optimalisasi potensi pertanian dan sumber daya lokal disampaikan sebagai upaya memperkuat basis ekonomi sehingga pergerakan dakwah dapat berjalan lebih mandiri dan berdaulat.
Penguatan nilai-nilai dasar dakwah kembali ditegaskan oleh Ustad Dr. Gofar Hadi, M.Pd.I selaku Kabid Perkaderan dan Pembinaan Anggota. Dalam sambutannya saat membuka Muswil, beliau menjelaskan bahwa berkumpul dalam forum musyawarah merupakan kewajiban orang beriman dan bentuk ketaatan terhadap perintah Allah SWT. Ia menegaskan bahwa jalan dakwah bukanlah jalan umum karena memuat konsekuensi teologis, sosial, budaya, dan ekonomi.
Ustad Dr. Gofar Hadi, M.Pd.I.(Foto.Husain.Sulteng.news)Namun tantangan tersebut justru menjadikan perjalanan dakwah memiliki nilai tinggi dan menghadirkan kenikmatan iman sebagaimana dialami para sahabat, para rasul, dan para mujahidin. Beliau juga menyeru peserta untuk meneladani keteladanan para pendiri dan pelaku sejarah Hidayatullah yang selama 52 tahun membangun dakwah dari titik awal hingga berkembang di seluruh Indonesia.
Kesabaran, keberanian, dan pengorbanan dinyatakan sebagai fondasi yang perlu dilanjutkan oleh generasi hari ini. Mengutip Surah Ali Imran ayat 159, Ustad Gofar menegaskan bahwa musyawarah bukan semata mekanisme syura, tetapi merupakan benteng peradaban dan moral organisasi. Karena itu, setiap peserta diminta memasuki forum Muswil dengan kelapangan hati, kasih sayang, dan semangat memperbaiki kualitas diri.
Pelaksanaan Muswil berlangsung dengan khidmat dan tertib, mencerminkan kesungguhan peserta dalam mengikuti rangkaian agenda yang telah disusun. Forum ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat arah perjuangan Hidayatullah Sulawesi Tengah, memastikan setiap langkah organisasi tetap berada pada koridor nilai, visi, dan misi dakwah.
