Mengenang Hj Saadiah Doa Bersama dan Refleksi Nilai Kebaikan di Morowali
SULTENG.NEWS -- Pelaksanaan tahlilan 13 tahun wafatnya Hj. Saadiah Binti H. Himran di Morowali menjadi ruang yang mempertemukan berbagai pihak untuk bersama-sama mengingat jasa almarhumah sekaligus memperkuat ukhuwah. Morowali. Sabtu, (06/12/25)
Dalam tradisi sosial keagamaan di banyak wilayah Indonesia, peringatan hari wafat orang tua bukan hanya menjadi ruang untuk mengenang dan mendoakan, tetapi juga momentum untuk meneguhkan nilai-nilai bakti, silaturahim, serta keteladanan yang diwariskan.
Kegiatan tersebut kerap menghadirkan refleksi kolektif tentang pentingnya menjaga hubungan antargenerasi dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat. Dalam konteks itu, kegiatan tahlilan dan doa bersama tersebut dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid yang datang bersama Ketua TP PKK Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan.
Acara berlangsung di Desa Wosu, Kabupaten Morowali, sebagai bagian dari rangkaian peringatan wafatnya Hj. Saadiah, ibunda dari Ahmad Ali. Hadir pula Ustadz Abdul Somad yang memberikan tausiah berfokus pada pentingnya memuliakan orang tua, menjaga hubungan kekerabatan, serta meneruskan nilai-nilai kebaikan yang telah diwariskan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan penghormatan sekaligus ungkapan kedekatannya terhadap almarhumah. Ia mengenang Hj Saadiah sebagai pribadi yang sabar, ramah, dan penuh kasih kepada siapa pun yang ditemuinya. Menurutnya, sosok almarhumah dikenal luas di lingkungan masyarakat sebagai figur keibuan yang hangat dan senantiasa menyapa siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Anwar menegaskan bahwa ingatan tersebut tetap melekat dan menjadi salah satu keteladanan yang ia kenang sejak masa kecil.
Segenap kru Sulteng News juga turut mendoakan almarhumah dalam momentum tersebut. Salah satunya, melalui penyampaian Suhardi selaku Founder Kampung Institute, yang menegaskan bahwa meskipun almarhumah telah mendahului selama 13 tahun, berbagai kebaikan yang ditinggalkannya terus mengalir melalui anak-anaknya serta memberi teladan bagi masyarakat luas.
Ucapan tersebut menjadi bagian dari refleksi kolektif tentang bagaimana warisan moral seseorang dapat terus hidup melalui amal dan tindakan keturunannya. Dalam sambutannya di hadapan ratusan tamu yang hadir, Gubernur Anwar Hafid mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya mendoakan almarhumah, tetapi juga memanjatkan doa bagi diri masing-masing agar senantiasa berada dalam kebaikan.
Ia menekankan bahwa bakti kepada orang tua adalah amalan yang tidak boleh terputus dan menjadi fondasi penting dalam membangun kehidupan yang bermakna. Anwar juga mendoakan agar seluruh amal ibadah almarhumah, serta kebaikan yang dilakukan anak-anaknya, menerangi perjalanan almarhumah di alam selanjutnya. Ia menambahkan bahwa keberhasilan anak-anak almarhumah merupakan salah satu bentuk nyata dari doa dan bimbingan seorang ibu sepanjang hidupnya.
Kegiatan peringatan tersebut menjadi penegasan bahwa nilai-nilai kasih sayang, doa, dan kebersamaan yang diwariskan orang tua tetap menjadi pilar penting dalam kehidupan sosial masyarakat Sulawesi Tengah.
