Dinas Pertanian Tolitoli Susun Programa 2026 Perkuat Rencana Kerja Sistematis di Lapangan
SULTENG.NEWS -- Dalam rangka memperkuat arah dan efektivitas kegiatan penyuluhan pertanian di tingkat daerah, Unit Pelaksana Teknis Penyuluhan Pertanian (UPT-P3) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tolitoli menggelar kegiatan penyusunan program penyuluhan pertanian tingkat anggaran kabupaten tahun 2026.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ellyah HP Sagala, SP, menegaskan bahwa tujuan utama penyusunan program penyuluhan pertanian adalah membentuk rencana kerja yang sistematis, terpadu, dan terukur.
Program ini, menurutnya, merupakan pedoman penting bagi para penyuluh dalam melaksanakan tugas di lapangan secara efektif dan selaras dengan kebijakan pembangunan daerah.
“Program ini akan menjadi acuan bagi penyuluh pertanian dalam menyusun rencana kerja tahunan, serta alat pengendali untuk mencapai target penyuluhan tingkat kabupaten,” jelas Ellyah.
Lebih lanjut Ellyah memaparkan bahwa materi penyusunan program tahun 2026 meliputi analisis kondisi wilayah yang mencakup aspek sumber daya alam, sosial, ekonomi, serta kelembagaan petani.
Pendekatan berbasis data dan kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat meningkatkan relevansi dan efektivitas penyuluhan di lapangan, sehingga hasilnya mampu mendukung peningkatan produktivitas serta kesejahteraan petani.
Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Hi. Amran Hi. Yahya, mengatakan Bupati Tolitoli menyampaikan bahwa pembangunan pertanian merupakan proses sistematis yang menuntut koordinasi dan inovasi berkelanjutan.
Menurutnya, pertanian modern tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil, tetapi juga pada efisiensi sumber daya, penerapan teknologi, dan kebijakan yang berpihak pada petani.
“Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2022 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PL2B), luas lahan pertanian pangan di Kabupaten Tolitoli mencapai 9.164 hektare. Hal ini sejalan dengan visi misi Presiden Republik Indonesia tentang swasembada pangan berkelanjutan, yakni pertanian yang maju, mandiri, dan modern menuju Indonesia Maju,” ujar Amran.
Kegiatan penyusunan program penyuluhan pertanian ini menjadi forum penting dalam menyatukan pandangan dan strategi antara penyuluh, pemerintah daerah, dan instansi terkait.
Dengan adanya dokumen program yang terstruktur dan terukur, diharapkan setiap kegiatan penyuluhan di lapangan dapat berjalan sesuai prioritas pembangunan daerah serta memberikan dampak nyata bagi petani.
Ellyah HP Sagala juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar pelaksanaan program penyuluhan tahun 2026 dapat berjalan efektif.
Ia berharap penyuluh pertanian terus memperkuat kapasitas dan inovasi, sehingga penyuluhan tidak hanya menjadi rutinitas administrasi, tetapi juga motor penggerak utama pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Kabupaten Tolitoli.
HASMAN DWIPANGGA
