wb_sunny

Breaking News

Abon Ikan Cakalang Tolitoli Rasa Enak Mantap Call/WA 0877-7536-5814 | Antar Jemput Galon Air Minum Sehat Segar Daerah Tondo WA 0895-3101-8571 | Kue Basah SARI RASA Terima Pesanan Kota Palu WA IG: @sarirasapalu | Bisnis Anda Ingin Dikenal Lebih Luas di Sulteng? Iklankan di Sini Sekarang! Hubungi Kita di media@medianetwork.my.id | 081288284898

Mahasiswa Untad Dorong Ekonomi Lokal Lewat Gula Merah Asli Tolitoli

Mahasiswa Untad Dorong Ekonomi Lokal Lewat Gula Merah Asli Tolitoli

Proses produksi gula merah khas Tolitoli (Foto: Dok. Sulteng.news)

SULTENG.NEWS —
Semangat membangun kemandirian ekonomi di kalangan generasi muda tampak nyata dari inisiatif sekelompok mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang mengembangkan usaha berbasis potensi lokal daerah. 

Mereka adalah Firdaus, Husain, dan Imron. Ketiganya adalah perantau yang meniti jalan wirausaha dengan mengusung produk khas Sulawesi Tengah, yaitu gula merah Tolitoli.

Firdaus, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Untad, bersama rekannya Husain, memulai usaha ini di bawah bimbingan Imron, seorang pelaku usaha lokal yang berperan penting sebagai mentor dan penggerak utama. 

Sementara Imron adalah guru di sebuah pondok pesantren yang dikenal pekerja keras dan memiliki semangat tinggi dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, serta tanggung jawab kepada kedua mahasiswa binaannya. 

“Tujuan utama dari usaha yang kami jalankan adalah menciptakan peluang ekonomi berbasis lokal sekaligus memperkenalkan kembali produk unggulan daerah Tolitoli kepada masyarakat yang lebih luas,” kata Firdaus dalam wawancara dengan Sulteng.news , Rabu (12/11/2025).

Dalam operasionalnya, usaha ini mendatangkan langsung bahan utama dari Kabupaten Tolitoli, daerah yang dikenal memiliki kualitas gula merah terbaik di Sulawesi Tengah. 

Sedangkan proses pengolahannya dilakukan dengan metode tradisional, sehingga menghasilkan gula merah dengan cita rasa alami dan aroma khas. 

“Barang kami ambil langsung dari tempat produksi yang diolah dengan proses tradisional, sehingga menghasilkan gula merah berkualitas tinggi,” kata Firdaus.

Keberanian untuk Memulai

Husain (Foto: Dok. Sulteng.news)

Sementara itu, Husain menuturkan bahwa langkah mereka berwirausaha berawal dari keberanian untuk mandiri di tanah rantau. 

“Kami adalah sekelompok perantau yang semula hanya mahasiswa biasa, namun berani mengambil langkah untuk mencoba berwirausaha di tanah rantau,” ujarnya. 

Dia menekankan semangat mahasiswa yang tidak hanya ingin menuntut ilmu di bangku kuliah, tetapi juga berkontribusi nyata dalam menggerakkan perekonomian masyarakat.

Produk gula merah Tolitoli yang mereka pasarkan bukan sekedar komoditas dagang, tetapi juga menjadi simbol pelestarian budaya dan kearifan lokal. 

Melalui pendekatan bisnis yang sederhana namun berakar kuat pada tradisi, mereka berupaya menjaga nilai autentik dari gula merah khas Tolitoli yang dihasilkan melalui pengolahan manual. Keaslian inilah yang menjadi keunggulan utama produk mereka dibandingkan gula pabrikan.

Sistem Pemasaran Transparan

Selain fokus pada kualitas produk, kelompok mahasiswa ini juga menaruh perhatian besar pada aspek keadilan ekonomi. Mereka membangun sistem pemasaran yang transparan dengan menjalin kerja sama langsung bersama produsen desa di Tolitoli. 

Dengan cara ini, petani dan pengrajin gula merah memperoleh nilai ekonomi yang lebih adil. Inisiatif tersebut sekaligus memperkuat rantai pasok lokal dan membantu pemberdayaan pelaku usaha kecil di daerah asal mereka.

Langkah yang ditempuh Firdaus, Husain, dan Imron menggambarkan semangat wirausaha sosial yang berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan dan pelestarian budaya. Mereka membuktikan bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa usaha kecil seperti ini dapat menjadi inspirasi dan jalan bagi mahasiswa lain untuk berani memulai sesuatu dari potensi yang ada di sekitar mereka,” ujar Firdaus menegaskan.

Produk Diminati Khalayak

Firdaus (Foto: Dok. Sulteng.news)

Usaha gula merah Tolitoli hasil kerja sama mereka kini mulai mendapat perhatian luas, baik di lingkungan kampus maupun khalayak luas sekitar Palu. Produk yang dihasilkan diketahui memiliki kualitas tinggi dan cita rasa autentik, sehingga mulai banyak diminati. 

Dengan semangat pantang menyerah, kelompok mahasiswa perantau ini bertekad untuk terus memperluas jaringan distribusi dan memperkuat branding produk agar semakin dikenal di pasar yang lebih luas.

Kisah ketiga anak muda ini dinilai menjadi contoh konkret bagaimana kreativitas dan tekad dapat mengubah potensi lokal menjadi sumber kemandirian ekonomi. 

Di tengah arus modernisasi dan tantangan globalisasi, mereka berupaya menghadirkan inspirasi bahwa kekuatan ekonomi bangsa dapat tumbuh dari desa, dari kearifan lokal, dan dari tangan-tangan muda yang berani bermimpi serta bekerja keras.

Tags