Rakhmat Mushawwir Sebut Kemampuan Soft Skill sebagai Kunci dalam Meraih Kesuksesan
SULTENG.NEWS — Menjadi pribadi yang sukses dan mapan merupakan impian setiap orang. Hidup dalam kondisi berkecukupan, bahkan mampu melampaui kebutuhan dasar, kerap dijadikan tolok ukur keberhasilan.
Namun, menurut Rakhmat Mushawwir Rasyidi, kesuksesan sejati tidak hanya ditentukan oleh kemampuan material, melainkan oleh kualitas soft skill yang dimiliki seseorang.
Hal ini disampaikan dalam perjumpaan kami di salah satu cafe & resto yang berada dibilangan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (15/12/2025).
Rakhmat Mushawwir Rasyidi, SH., MKN adalah seorang pejabat notaris yang terdaftar di Indonesia, aktif melayani di wilayah seperti Jakarta Selatan dan Kabupaten Bogor, serta terlibat dalam pengurusan legal formal berbagai badan hukum seperti PT, CV, perkumpulan dan lainnya.
Ia menuturkan bahwa kemampuan material pada dasarnya dapat dilatih dan dikuasai dalam waktu relatif singkat. Dalam beberapa bulan, seseorang bisa mempelajari keterampilan teknis tertentu sampai akhirnya bisa dan mahir. Akan tetapi, kemampuan tersebut belum cukup kuat jika tidak disertai dengan penguasaan soft skill.
“Kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, serta kemampuan berpikir kreatif adalah modal besar yang harus terus diasah,” ujar Rakhmat.
Menurutnya, soft skill menjadi fondasi utama dalam meniti karier jangka panjang dan menentukan kualitas integritas seseorang.
Ia menekankan pentingnya penguasaan soft skill, khususnya bagi kalangan mahasiswa. Di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat, soft skill menjadi faktor pembeda yang membentuk citra dan kepercayaan.
“Dari situlah orang menilai integritas dan karakter seseorang, bukan semata dari kemampuan akademiknya,” katanya.
Rakhmat juga mengingatkan agar generasi muda tidak terburu-buru ingin cepat bersinar dan meraih kesuksesan. Proses harus dijalani dengan sungguh-sungguh dan penuh kesabaran.
Sebab, jika tidak, Rakhmat menegaskan, seseorang cenderung menempuh jalan instant yang tampak cepat, namun tidak memiliki fondasi yang kuat sehingga mudah goyah dan akhirnya runtuh.
Ia menyoroti fenomena masyarakat yang sering terjebak dalam melihat kesuksesan orang lain hanya dari hasil akhirnya. “Yang terlihat hanyalah pencapaian hari ini, tanpa melihat bagaimana proses panjang dan berat yang telah dilalui,” ungkapnya.
Menurut Rakhmat, ketika melihat orang sukses, seharusnya tidak hanya terpaku pada kondisi mereka saat ini.
“Lihatlah sejauh mana langkah yang telah ditempuh, bahkan berapa banyak ‘lubang di kakinya’ akibat jauhnya perjalanan yang harus dilalui,” ujarnya menggambarkan pentingnya menghargai proses.
Ia menegaskan bahwa ada sesuatu yang nilainya jauh lebih mahal daripada sekadar angka atau besarnya gaji, yakni kesabaran dalam mengasah soft skill.
Proses pembentukan soft skill, kata dia, membutuhkan waktu yang panjang dan harus ditanamkan dengan penuh kesadaran dari dalam diri, bukan karena desakan dari pihak luar.
Nilai-nilai tersebut, lanjutnya, akan membentuk pola pikir, kemudian diwujudkan dalam tindakan, diulang menjadi kebiasaan, dan pada akhirnya membentuk karakter yang kuat dan berintegritas.
Dalam konteks spiritual, Rakhmat mengaitkan proses kehidupan manusia dengan petunjuk Allah SWT dalam Al-Qur’an. Ia menuturkan bahwa Al-Qur’an telah memberikan pedoman hidup yang sangat lengkap.
Namun, dia mengingatkan, keterbatasan akal manusia membuat tidak semua hikmah dapat dipahami secara langsung.
“Oleh karena itu, Allah SWT menurunkan ujian kepada manusia agar melalui ujian tersebut manusia dapat merasakan dan menyaksikan langsung kebenaran petunjuk-Nya,” jelasnya.
Hal ini, menurutnya, sebagaimana ditegaskan dalam ayat pertama surah Al-Baqarah, bahwa Al-Qur’an tidak mengandung keraguan dan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang beriman.
Ia berharap pemahaman tentang pentingnya soft skill dan kesabaran dalam menjalani proses kehidupan dapat menjadi bekal berharga bagi generasi muda dalam meraih kesuksesan yang berkelanjutan dan bermakna.
"Apapun pekerjaan yang anda geluti hari ini, jika dilakukan dengan penuh kesungguhan dan integritas, maka yakinlah. Anda akan menjadi yang terbaik." tegas Rakhmat.
ADAM SUKIMAN